Menulis di Kala Sakit

 

Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Gelombang 27 ( pertemuan 24)

Tugas Resume 24

 

Hari, tanggal   : Juma’at , 14 Oktober 2022

Nara sumber    : Suharto, M. Pd.

Moderator       : Raliyanti

Tema Materi   : Menulis Di Kala Sakit

 

Oleh :Astukah Resti Dirindari,S.S

Bismilahirahmanirahim.. 

Ada sebuah nasehat “Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu” nikmat sehat adalah kenikmatan tertinggi yang Alloh SWT berikan kepada hambaNya yang bersyukur. Tetapi sedikit sekali manusia yang bisa menerima nasehat ini dalam dirinya. Perhatikan di sekeliling Anda, berapa banyak manusia yang masih suka mengeluh padahal di beri badan yang sehat dan kuat. Ada juga manusia memiliki badan yang sehat tapi malas bekerja dan berkarya. Tapi ketika Alloh memberinya ujian dengan sakit barulah manusia menyadari bahwa sehat itu suatu nikmat yang luar biasa.

Sakit adalah suatu kondisi dimana organ-organ dalam tubuh tidak berjalan semestinya. Sakit bisa di kategrikan dalam dua hal, sakit jasmani dan sakit rohani, bahkan bisa menyerang dua-duanya.        

Dalam part 24 ini, saya akan mengambil kisah inspiratif dari seorang tokoh yang luar biasa tentang kisahnya yang luar biasa bagaimana “Menulis di kala Sakit” untuk renungan bagi kita semua, semoga bisa menjadi motivasi bagi pembaca untuk lebih produktif di kala sehat.

Nama beliau adalah Suharto, sama dengan nama presiden RI ke dua. Mungkin orang tua beliau terinspirasi dengan tokoh nasional sekaligus orang nomer satu di Indonesia ketika memberi nama anaknya agar kesuksesannya atau kebaikannya bisa menular.


Bapak Suharto, M.Pd yang biasa disapa cing Ato merupaka Seorang guru di MTsN 5 Jakarta. Beliau juga seorang bloger sekaligus seorang youtuber. Menggali kisah perjalanan beliau bisa menjadi  penulis sukses berawal dari kebutuhan beliau untuk membuat karya tulis baik yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah. Karena bapak Suharto merupakan seorang ASN harus mempunyai buku karya ilmiah dan buku penunjang lainnya sebagai syarat naik golongan.

Waktu itu Suharto muda, mencari pelatihan menulis lewat medsos (facebook). Suharto muda akhirnya menemukan pelatihan yang diinginkan di Wisma UNJ yang diselenggarakan oleh komunitas sejuta guru ngeblog (KSGN). Dan dari sinilah beliau dapat kunci bagaimana caranya menulis. dari hasil pelatihan ini beliau mendapatkan ilmu tentang menulis PTK dan buku antologi perdana dengan judul Bukan Guru Biasa. Dalam pelatihan ini Suharto muda merasa sangat bersemangat karena mendapat hadiah dari Om Jay karena pertanyaan belaiu terpilih sebagai pertanyaan yang mewakili pertanyaan Om Jay.

Sejak saat itu semangat menulis Suharto muda sangat menggelora, Pulang dari pelatihan Suharto muda menulis apa saja yang beliau alami. Hampir setiap hari menulis satu artikel. Sambil menulis Suharto muda tidak berhenti mencari Pelatihan menulis lagi lewat medsos. 

Suharo muda melihat ada pelatihan di daerah Cipanas Jawa barat yang diselenggarakan oleh komunitas menulis Media Guru. Akhirnya Suharto muda mendaftarkan diri dan pada tanggal 27-29 Desember 2017 Suharto muda ikut pelatihan menulis. Selama tiga hari dua malam. Dari pelatihan ini terbitlah buku solo perdana dengan judul "Mengejar Azan".

Sebuah kebahagiaan tersendiri buat Suharto muda, ketika beliau mempunyai buku karya sendiri. Teman-teman banyak yang mengapresiasi dan membeli buku perdananya. 

Hampir dua tahun berturut-turut Suharto muda berkelana mencari ilmu tentang menulis. Meninggalkan anak dan istri dengan biaya lumayan.

Namun begitulah kehidupan, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Ketiak badai tornado meluluh lantahkan kebahagiaan Suharto muda yang sedang menggelora. Dengan hitungan jam tubuh Suharto muda lunglai, semua syaraf mati, seluruh tubuh tidak bergerak, lidah tertarik, urat wajah pun tertarik, suara hilang, dan nafaspun tidak bisa. Akhirnya nafas dibantu oksigen dan ventilator.

Bapak Suharto harus dirawat 1 bulan 13 hari dirawat di ruang ICU. Dengan hitungan hari tubuh yang besar lagi tingi tinggal tulang berbalut kulit. Banyak teman-temannya bilang kalau Cing Ato tidak ada harapan.

Dokter sudah pesimis dan mendiagnosa bahwa Bapak Suharto tidak akan lepas dari ventilator. Pihak rumah sakit ingin mengusir tapi istri beliau berjuang agar tidak diusir dari rumah sakit.

Tiba-tiba pada suatu malam ventilator rusak, cing Ato sudah pasrah jika malam itu dipanggil menghadap sang maha kuasa. Ternyata keajaiban itu terjadi, pagi-pagi beliau masih bisa merasakan detak jantung. Mungkin di antara penyebabnya masih bernafas karena ada doa dari orang-orang saleh. Seharusnya jika ventilator rusak, sudah tidak tertolong lagi secara medis. Dan beliau menuangkan kisah ini dalam bukunya “GBS Menyerangku; Kisah seorang guru bergulat dengan penyakit.

Setelah lepas ventilator, cing Ato bisa pulang dalam kondisi memakai oksigen. Pulang dari rumah sakit masih dalam kondisi sakit. Hampir satu tahun seluruh tubuh  cing Ato tak bergerak, setelah itu mulai satu persatu bergerak. Hari-hari hanya terbaring di tempat tidur. Sehingga membuat beliau jenuh, bosan, hampir saja stress.

Di puncak keputusasaannya tiba-tiba ada suara gawai istri cing Ato yang tertinggal di rumah. Beliau meminta asisten rumah tangga untuk mengambilkan dan meletakkan di atas dadanya di alasi bantal lalu tempat tidurnya ditinggikan bagian kepala sehingga  beliau bisa melihat gawai. Cing Ato mencoba menyentuhnya, ternyata bisa. Betapa bahagianya cing Ato saat itu. Dan beliau meminta istrinya untuk membelikan kartu baru untuk mengaktifkan ponselnya kembali lalu melacak Facebook, kira-kira butuh waktu tiga hari baru terlacak password-nya.

Mulailah cing Ato  menulis. Beliau menulis dengan satu tema, yaitu tentang motivasi hidup. Hampir setiap hari cing Ato selalu menulis. Malam mencari ide dan ba’da subuh menulisnya. Karen acing Ato tidak bisa tidur kalau belum ketemu ide. Semua tulisan beliau share ke Facebook. Banyak yang mengapresiasi bahkan menunggu tulisan berikutnya. Sampai suatu ketika Om Jay vical cing Ato, padahal kala itu suara cing ato belum jelas. Dalam kesempatan itu Om Jay mengajak cing Ato untuk ikut pelatihan menulis di gelombang 8. Dan cing Ato mengikuti pelatihan tersebuttetapi tidak lulus, karena tidak menyetor resume. Tetapi cing Ato menyimpan materi di blog dan wordpress. Ketiak cing Ato memiliki waktu senggang beliau jadikan menjadi sebuah buku.

Cing Ato seakan mendapatkan imun kembali ketika mengikuti pelatihan menulis PGRI beliau merasakan tulisannya lebih hidup.

Akhirnya lahirlah buku perdana ketika sakit, dengan judul GBS Menyerangku dan secara bersamaan terbit buku kedua, judul Menuju Pribadi unggul; Seni Menata Diri. Buku ini di bawah bimbingan pak Akbar Zaenudin.

Selanjutnya terbitlah buku-buku cing Ato yang lainnya. Seperti buku motivasi, memor, cerpen, novel Betawi, tentang menulis, dan lainnya. Dan sampai hari ini sudah 12 buku solo yang berhasil diterbitkan. Dan yang ke 12, yaitu Menulis di Kala Sakit.

Sementa ada 2 calon buku ke -13 dan 14, yaitu : Catatan harian sang guru dan catatan harian guru Blogger Madrasah. Cing Ato juga sedang menulis buku puisi dan pantun.

HIKMAH DARI MENULIS DI KALA SAKIT

1. Kedatangan para youtuber ( Chanel Akbar Zaenudin  

    "Guru Inspiratif" dan Chanel Sutrisno Muslim

    "Kesempatan Kedua Mengubahku"


2. Mendapatkan Penghargaan "Pahlawan Pendidikan"

    dari Bang Japar Jakarta.


 

3. Menjadi Narasumber pelatihan menulis di  Komunitas

    belajar menulis di KSGN PGRI.

 

4. Banyak punya teman hingga banyak yang bantu  

    menerbitkan buku


 

5. Banyak teman ditempat kerja yang terinspirasi  

    membuat buku

 


Bagi pembaca dan pencari dati diri, semoga kisah inspiratif dari bapak Suharto bisa mengubah mindset kita tentang kehidupan. Kita hanya bisa berusaha dan Alloh yang akan menentukan takdir kita. 

Bagi para pejuang literasi, tidak ada alasan untuk berhenti menulis baik itu di kala sakit apalagi di kala sehat. karena sesungguhnya aksara itu tersimpan di pikiran kita dan bisa di taburkan di gelombang samudra kata dalam goresan pena yang terus menyala.

Terimakasih Cing Ato, sangat menginspirasi sekali kisahnya malam ini. Semoga panjang umur dan selalu dalam keberkahan dan kebahagiaan di dunia dan akherat. Teruslah menjadi inspirasi bagi generasi dan bisa menjadi penguat diri untuk terus berliterasi.

 


Salam Literasi

Batam, 14 Oktober 22
 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Belajar Menulis PGRI Resum 1

Menulis Semudah Ceplok Telor

Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah