Konsep Buku Non Fiksi

 

Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Gelombang 27 ( pertemuan 15)

Tugas Resume 15

 

Hari, tanggal   : Jum’at, 23 September  2022

Nara sumber    : Musiin, M.Pd.

Moderator       : Arfiah Afifi

Tema Materi    : Konsep Buku Non Fiksi

 

 

Oleh :Astukah Resti Dirindari,S.S


Bismilahirahmanirahim...

Malam ini adalah pertemuan ke  15 di BM PGRI. Ibarat perjalan sudah separuh perjalan  yang sudah di tempuh. Malam-malam terlewati begitu indah dan menyenangkan. Bertemu banyak sosok berbagai guru dengan  segudang prestasi dari segala penjuru negri. Dan mereka berkumpul di sini hanya untuk saling berbagi dan menginspirasi. Semua ini berkat asuhan dari bapak Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd. yang murah hati.

 

Sekilas tentang sosok nara sumber kita malam ini. Beliau adalah ibu Musiin  atau biasa dipanggil Bu Iin. Memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling   dan memasak. Beliau lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998.

Beliau pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Dari  tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009. Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. 

 

                                                             Hasil karya buku ibu Musiin

Pada sesi pembukaan, beliau menceritakan bagaimana awal beliau bisa menghasilkan  tulisan  menjadi buku. Bu Musiin merupakan alumni kelas menulis BM PGRI gel. 8. Di awal beliau ikut kelas menulis beliau  juga belum memiliki blog. Beliau tidak pernah bermimpi untuk bisa menulis buku, namun ternyata kelas menulis Om Jay menjadi  pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN.

Sebuah kata pengantar dari beliau untuk peserta BM PGRI gel 27, Sebelum menulis buku, Beliau menanyakan alasan  kuat mengapa ingin menjadi penulis.

Alasan beliau ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:

*     Mewariskan ilmu lewat buku.

*     Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajan di toko buku online maupun offline.

*     Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

*     Mendorong diri sendiri untuk terus belajar.

Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa beliau  ingin menjadi penulis, dan kutipan tersebut juga salah kutipan yang menjadi penguat saya juga.


Buku nonfiksi

Buku nonfiksi adalah sebuah bentuk buku yang berisi karangan atau tulisan yang sifatnya berupa informasi dan penulisnya memiliki tanggung jawab atas isi kebenaran isi buku tersebut yang diambil dari peristiwa,orang, tempat atau fakta informasi di dalam buku tersebut.

Contoh-contoh buku nonfiksi :

1. Buku Pedoman

2. Buku Teks

3. Buku Pelajaran

4. Buku Motivasi

5. Buku Filsafat

6. Buku Sains Populer

7. Kamus

8. Ensiklopedia

10.Biografi

11.Otobigrafi

12. Memoar

Ciri-ciri buku nonfiksi :

1.Menggunakan Bahasa Yang Baku Atau Formal      

2.Menggunakan bahasa yang denotatif.

3.Isi buku berkaitan dengan fakta

4.Tulisan bersifat ilmiah popular

5.Hasil penemuan atau yang sudah ada

3 pola penulisan buku nonfiksi yakni:

1.Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari  

    mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)

    Contoh: Buku Pelajaran

2.Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan

    proses.

    Contoh: Buku Panduan

3.Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau

    butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku

    kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal

    ini antarbab setara)

Pola yang beliau pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.

Langkah-langkah penulisan buku  nonfiksi.

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni :

1.Pratulis

2.Menulis Draf

3.Merevisi Draf

4.Menyunting Naskah

5.Menerbitkan

Langkah Pertama

Pratulis

1.Menentukan tema

2.Menemukan ide

3.Merencanakan jenis tulisan

4.Mengumpulkan bahan tulisan

5.Bertukar pikiran

6.Menyusun daftar

7.Meriset

8.Membuat Mind Mapping

9.Menyusun kerangka

Untuk tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting,  pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya:

1.Pengalaman pribadi

2.Pengalaman orang lain

3.Berita di media massa

4.Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.Imajinasi

6.Mengamati lingkungan

7.Perenungan

8.Membaca buku

9.Survey

10.Wawancara

Menurut beliau kita harus selalu terus membaca, dan berpikir kritis. Tujuannya adalah kita bisa menangkap fenomena alam, maupun sosial dengan cerdas.

Tema yang  beliau angkat di buku beliau  adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof. EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020.

Referensi bisa berasal dari data dan fakta yang beliau peroleh dari literasi di internet.

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini,

1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal ,  

    nonformal, atau informal.

2.Keterampilan yang diperoleh secara formal,

    nonformal, atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat 

     ini.

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B.UU ITE

C.Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A.Pengertian

B.Elemen

C.Pengembangan

D.Kerangka Literasi Digital

E.Level Kompetensi Literasi Digital

F.Manfaat

G.Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H.Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A.Keluarga

B.Sekolah

C.Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A.Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B.Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C.Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di channel beliau,

(https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Anatomi buku nonfiksi.

Anotomi Buku

1.Halaman Judul

2.Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.Halaman Daftar Isi

4.Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada

    tokoh yang berpengaruh)

5.Halaman Prakata

6.Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.Bagian /Bab

8.Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.Halaman Glosarium

10.Halaman Daftar Pustaka

11.Halaman Indeks

12.Halaman Tentang Penulis

Menurut beliau jika mengikuti uji kompetensi sebagai penulis di  Lembaga Sertifikasi Profesi Penulis Editor Profesional (LSP PEP), maka anatomi buku tersebut akan ditanyakan.

Langkah kedua

Menulis Draf

1.Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip

    bebas

2.Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada

    bagaimana ide dituliskan.

Langkah ketiga

Merevisi Draf

1.Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2.Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Langkah keempat

Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1.Ejaan

2.Tata bahasa

3.Diksi

4.Data dan fakta

5.Legalitas dan norma

Demikian materi dari ibu Musiin. Selanjutnya sesi pertanyaan dari peserta tentang konsep non fiksi.

P. Bagaimana kami menuliskan daftar pustaka

   dengan cara yang benar akan sumber tersebut bunda

J. Referensi dari internet terdiri dari berbagai sumber.  

    Untuk mempermudah penulisan daftar pustaka secara ,  

     ibu Indah bisa menggunakan fitur references di Ms.  

      Word. Bisa juga menggunakan daftar pustaka dengan

      mendeley.

        https://www.youtube.com/watch?v=ytvzr-uV1YA

P. Ketika kita menulis buku praktek, tetapi di dalam

     buku tersebut terdapat beberapa bab utama, yang

     memerlukan teori, apakah teori tersebut di pusatkan

     diawal buku atau lebih baik di taruh pada bab

     tersebut?

J. Teorinya sedikit namun dalam dan menimbulkan

     keingintahuan untuk mencari lebih jauh. Hal ini bisa

    disiasati dengan meletakkan barcode yang berisi

    tautan ke materi yang berkaitan dengan teori.

P. Dalam menyusun buku nonfiksi untuk pembelajaran (bahan ajar) apakah anatomi tersebut harus   

     ada semua?

J.  Anotomi Buku
1.    Halaman Judul
2.    Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3.    Halaman Daftar Isi
4.    Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5.    Halaman Prakata
6.    Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7.    Bagian /Bab
8.    Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9.    Halaman Glosarium
10.    Halaman Daftar Pustaka
11.    Halaman Indeks
12.    Halaman Tentang Penulis
Bahan ajar untuk siswa SD tergantung level atau kelas siswa. Untuk kelas rendah, dengan menggunakan banyak gambar akan lebih menarik. Sebagai bahan referensi, bisa melihat karya teman-teman di PMM. Karya tersebut bisa menjadi sumber inspirasi.

Alhamdulilah, dapat ilmu  yang  luar biasa. Terimakasih ibu Musiin, semoga menjadi ladang amal dan penuh keberkahan. Belajar bersama ibu merupakan kebahagiaan tersendiri yang tak bisa terlukis dengan angka dan aksara. Dalam diri tersusun do’a semoga kami bisa mengikuti jejak langkah para senior kita yang sangat luar biasa di bawah asuhan bapak Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd. Aamiin

 

Salam Literasi

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Belajar Menulis PGRI Resum 1

Menulis Semudah Ceplok Telor

Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah